Kunjungan wartawan Pontianak Post ke BCI, berujung sebuah tulisan menarik.

Sepekan lalu BCI mendapat kunjungan beberapa wartawan dari Pontianak Post. Mereka bertandang untuk silahturahmi, saya juga berpikir kok tumben-tumben nya mereka datang….. ada apa ini ?? (yang sebelumnya tak terpikirkan oleh saya). Obrolan demi obrolan membuat kita menjadi akrab… seputar masalah instrumen sape’ dan wadah BCI menjadi topik yang di minati dan selalu ditanyakan ke saya saat itu… jeda obrolan dan seruputan hangatnya kopi dan pisang goreng buatan ibuku membuat terasa nikmatnya suasana sore itu … sayup alunan petikan musik sape’ membuat perbincangan sesekali terhenti hanya untuk mendengar irama sape’ yang lewat menyapa telinga kami.

Saya baru ingat Aristono nama wartawan tersebut, dia membawa satu teman …. cuma saya lupa namanya, maklumlah obrolan yang dalam membuat saya lupa menanyakan perihal nama teman kita yang satu itu.

selang seminggu kemudian …

pagi itu saya mendapat sebuah sms, ” bang coba lihat koran Pontianak Post hari ini, ada sedikit tulisan tentang BCI yang kita buat” …

senyum saya segera mencari koran yang di sebutkan di sms si wartawan itu … lembar demi lembar saya buka koran dan ….. wow mata ku tertuju disebuah baris tulisan… wah si wartawan itu rupanya serius menulis tentang BCI di harian Pontianak Post, padahal saya tidak berpikir akan hal itu kok bisa diterbitkan ? hanya dengan sebuah kunjungan tiga jam di BCI … wartawan tersebut terapresiasi dengan kiprah program pelestarian yang BCI lakukan dan berujung ke sebuah tulisan menarik di sebuah koran …

terimakasih mas Aris,