Tulisan kali ini kita akan menampilkan sebuah puisi yang indah dan ekspresif. Puisi ini di buat oleh salah satu siswa Sape’ kita di BCI.
Oh ya saya akan memberitahu anda semua kalo puisi ini dibuat oleh Christina Pomaniek . Begitu besar minat Christina untuk belajar Sape’ dia tunjukan ke kami dan kami senang sekali saat itu. Kami tidak mengira ada orang asing yang tertarik akan budaya borneo, tidak hanya tertarik tapi berusaha penuh untuk mempelajari nya, kita semua merasa salut sekali dan bangga sebagai orang Indonesia di Borneo ini.
Puisi ini dibuat Christina saat setelah hari pertamanya belajar Sape’ di BCI. Mungkin saking cintanya akan Sape’ dan mendapatkan sebuah pengalaman baru yang belum pernah dia dapatkan sebelumnya menginspirasinya untuk membuat sebuah puisi tentang Sape’.
Saya sebagai owner BCI sangat berterima kasih dengan Christina, karya puisi mu akan memberi suasana dan semangat yang berbeda bagi BCI dan juga semua orang Borneo di tanahnya sendiri dalam memahami budayanya yang begitu kaya dan unik.
Terima kasih, Herfin Yulianto.
Sape’
karya: Christina Pomaniek
Inilah percobaan berani pertama saya menulis dan bersajak dalam bahasa Indonesia. Saya ada latihan Sape’ yang pertama malam ini dan sekarang tidak bisa lupa melodi itu. Karena itu, saya juga coba menulis lirik. Hahaha. Jangang tertawa.
Diajar oleh guru
Bapak ‘ni Dayak
Dengarlah lagu ini
Gaya ‘ni adat
Ingatlah ceritanya
Yang b’lum kenal
Sejarah manusia
Kembali ke asal
Dengar irama ini
Mulailah bergoyang
Ini musik Sape’
Hafal dengan cepat
Supaya ‘cara gawai
Bisa dibuat
———————
Taught by my teacher
This man is Dayak
Listen to this song
This sytle is traditional
Remember the story
That isnot yet known
The history of mankind
Returning to the origin
Listen to this rhyme
And begin to sway
Follow our tradition (“our” here includes the listener)
Respect ancestors
This is Sape music
Memorize it quickly
So that the post harvest ritual
Can be done.